Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik dalam
tingkat keracunan maupun bahaya yang ditimbulkan. Semakin besar
konsentrasi bahan pencemar dalam air semakin terbatas penggunaan air.
Karakteristik kimia terdiri dari kimia anorganik dan kimia organik.
Secara umum sifat air ini dipengaruhi oleh kedua macam kandungan bahan
kimia tersebut.
1. Keasaman Air
Keasaman air diukur dengan pll meter.
Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion
hidrogen dalam air, Air buangan yang mempunyai pH tinggi atau rendah
menjadikan air steril dan sebagai akibatnya membunuh mikroorganisme air
yang diperlukan.
2. Alkalinitas
Tinggi rendahnya alkalinitas air
ditentukan senyawa karbonat, bikarbonat, garam hidroksida, kalium,
magnesium dan natrium dalam air. Semakin tinggi kesadahan suatu air
semakin sulit air membuih.
3. Besi dan Mangan
Besi dan mangan yang teroksida dalam air berwarna kecoklatan dan tidak larut, menyebabkan penggunaan air menjadi terbatas.
4. Chlorida
Chlorida banyak dijumpai dalam pabrik
industri kaustik soda. Bahan ini berasal dari proses elektrolisa,
penjernihan garam dan lain-lain. Chlorida merupakan zat terlarut dan
tidak menyerap.
5. Phosphat
Kandungan phosphat yang tinggi menyebabkan
suburnya algae dan organisme lainnya. Phosphat kebanyakan berasal dari
bahan pembersih yang mengandung senyawa phosphat.
6. Sulfur
Sulfur dalam jumlah besar akan menaikkan
keasaman air. Ion sulfat dapat terjadi secara proses alamiah. Sulfur
dioxida dibutuhkan pada sintesa. Pada industri kaustik soda ion sulfat
terdapat sewaktu pemurnian garam.
7. Nitrogen
Nitrogen dalam air limbah pada umumnya
terdapat dalam bentuk organik dan oleh bakteri berubah menjadi amonia.
Dalam kondisi aerobik dan dalam waktu tertentu bakteri dapat
mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat.
8. Logam Berat dan Beracun
Logam berat pada umumnya
seperti cuprum (tembaga), perak, seng, cadmium, air raksa, timah,
chromium, besi dan nikel. Metal lain yang juga termasuk metal berat
adalah arsen, selenium, cobalt, mangan dan aluminium. Cadmium ditemukan
dalam buangan industri tekstil, elektro plating, pabrik kimia.
9. Fenol
Istilah fenol dalam air limbah tidak hanya
terbatas pada fenol (C6H5 – OH) tapi bermacam-macam campuran organik
yang terdiri dari satu atau lebih gugusan hidroxil. Fenol yang dengan
konsentrasi 0,005/liter dalam air minum menciptakan rasa dan bau apabila
bereaksi dengan chlor membentuk chlorophenol. Sumber fenol terdapat
pada industri pengolahan minyak, batubara, pabrik kimia, pabrik resin,
pabrik kertas, tekstil.
10. Biochemical Oxigen Demand (BOD)
Pengukuran terhadap nilai Biochemical Oxigen Demand (BOD) adalah
kebutuhan oksigen yang terlarut dalam air buangan yang dipergunakan
untuk menguraikan senyawa organik dengan bantuan mikroorganisme pada
kondisi tertentu. Pada umumnya proses penguraian terjadi secara baik
yaitu pada temperatur 20°C dan waktu 5 hari. Oleh karena itu satuannya
biasanya dinyatakan dalam mg perliter atau kg.
11. hemical Oxigen Demand (COD)
Bentuk lain untuk
mengukur kebutuhan oksigen ini adalah COD. Pengukuran ini diperlukan
untuk mengukur kebutuhan oksigen terhadap zat organik yang sukar
dihancurkan secara oksidasi.
12. Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak ditemukan
mengapung di atas permukaan air meskipun sebagian terdapat di bawah
permukaan air. Lemak dan minyak merupakan senyawa ester dari turunan
alkohol yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen.
13. Karbohidrat dan Protein
Karbohidrat dalam air
buangan diperoleh dalam bentuk sellulosa, kanji, tepung dextrim yang
terdiri dari senyawa karbon, hidrogen dan oksigen, baik terlarut maupun
tidak larut.
14. Zat Warna dan Surfaktan
Timbulnya dalam air buangan
adalah karena adanya senyawa organik yang larut dalam air. Zat aktif
permukaan ini (surfaktan) sangat sukar berurai oleh aktivitas
mikroorganisme.
Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/karakteristik-kimia-limbah-cair/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar