Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya.
Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian di-proses dan setelah itu
dibuang,Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
Oleh sebab itu pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume
yang cukup besar. Air ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu
setelah melalui pemeriksaan laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi
syarat lagi sebagai air ketel dan karenanya harus dibuang.
Pencucian lantai pabrik setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu
membutuhkan air dalam jumlah banyak. Pabrik pengalengan ikan membutuhkan
air pencuci dalam jumlah yang relatif harus banyak, Jumlah air terus
menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai dan lainlain,Karat perlu
dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat dicincang air
terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang terbawa.
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada yangkasar dan halus.Limbah cair di antaranya adalah industri-industri pulp dan rayon,
pengolahan crumb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak
goreng, kertas, tekstil, kaustiksoda, elektro plating, plywood, tepung
tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarnaan, daging dan lain-lain.
Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri ini tergantung
pada banyak produksi yang dihasilkan, serta jenis produksi. Industri
pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Untuk industri ikan dan makanan laut limbah air berkisar antara 79 m3 sampai dengan 500 m3 per hari; industri pengolahan crumb rubber limbah air antara 100 m3 s/d 2000 m3 per hari, industri pengolahan kelapa sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala menengah.
Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/limbah-cair/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar