a.
Spektrum atom
Spektrum
atom adalah panjang gelombang cahaya khas bagi suatu atom. panjang gelombang spektrum atom
adalah 5,890 x 10-7 m dan
5,896 x 10-7 m.
Fisikawan Swiss Johann Jakob Balmer (1825-1898)
memisahkan cahaya yang diemisikan oleh hidrogen bertekanan rendah. Ia mengenali
bahwa panjang gelombang λ deretan garis spektra ini dapat dengan akurat
diungkapkan dalam persamaan sederhana (1885). Fisikawan Swedia Johannes Robert
Rydberg (1854-1919) menemukan bahwa bilangan gelombang σ garis spektra dapat
diungkapkan dengan persamaan σ = 1/ λ = R{ (1/ni2
) -(1/nj2 ) }cm-1
b.
Teori Bohr
1. Elektron
dalam atom diizinkan pada keadaan stasioner tertentu.
2. Tidak
ada energi yang dipancarkan bila elektron berada dalam keadaan stasioner ini.
3. Dalam
keadaan stasioner manapun, elektron bergerak dalam orbit sirkular sekitar inti.
4. Elektron
diizinkan bergerak dengan suatu momentum sudut yang merupakan kelipatan
bilangan bulat h/2π, yakni (mvr = n(h/2π), n = 1, 2, 3,….).
c.
Spektra atom hydrogen
Menurut
teori Bohr, energi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atom berkaitan
dengan perbedaan energi dua keadaan stationer i dan j. Jadi, ΔE = hν = │Ej – Ej│= (2π2me4/ε02h2
)ï¼»(1/ni2 ) -(1/nj2 )ï¼½
nj > ni dan bilangan gelombang radiasi elektromagnetik
diberikan oleh: ν = me4/8ε02n2h3)ï¼»(1/ni2
) -(1/nj2 )ï¼½.
d. Hukum Moseley
Hukum
Moseley adalah hubungan antara panjang
gelombang λ sinar- X berkaitan dengan muatan listrik Z inti.
1/λ
= c(Z – s)2 … (2.11)
c dan s adalah
tetapan yang berlaku untuk semua unsur, dan Z adalah bilangan bulat.
e. Keterbatasan teori Bohr
Teori
Bohr adalah satu langkah ke arah teori struktur atom yang dapat berlaku bagi
semua atom dan ikatan kimia. Pentingnya teori Bohr tidak dapat diremehkan
karena teori ini dengan jelas menunjukkan pentingnya teori kunatum untuk
memahami struktur atom, dan secara lebih umum struktur materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar